Experience

Selasa, 01 Juni 2010

Gila..! Seks dianggap permainan...

Pusing tujuh keliling begitulah yang dihadapi sekolah-sekolah di Polandia. Remaja putri usia 14-15 tahun diketahui memainkan permainan seks 'Bintang' atau 'Matahari' yang berbuntut pada kehamilan dini.

Selayaknya kehamilan terjadi karena memang sudah direncanakan oleh kedua pasangan. Namun permainan konyol seperti yang terjadi di Polandia Utara membuat banyak remaja putri yang jadi korbannya.

Seperti yang terjadi pada remaja sekolah menengah pertama di Ostroda, Polandia Utara yang hamil setelah bermain-main dengan teman sekolahnya. Siswi berusia 14-15 tahun diketahui memainkan permainan yang disebut dengan 'Bintang' atau 'Matahari'.

Pada permainan ini para gadis akan berbaring di lantai dengan membentuk lingkaran yang kepalanya berada pada satu titik. Setelah itu mata siswi ini ditutup dan anak laki-lakinya bersetubuh dengan para gadis ini secara bergantian.

Pemenang dari permainan ini adalah anak yang berhasil terakhir kali mengakhiri hubungannya. Namun dari permainan ini selalu menghasilkan beberapa kehamilan.

"Tahun ini saja sudah ada lima gadis yang hamil dan dua diantaranya sudah melahirkan," ujar Anna Czarnocka, kepala sekolah dari sekolah menengah pertama tersebut, seperti dikutip dari Foxnews, Selasa (1/6/2010).

Para jaksa yang menyelidiki kasus ini mengeluhkan banyaknya orangtua dan para guru di Ostroda yang tidak bersedia untuk bekerja sama.

Selain itu tidak adanya pembicaraan mengenai seks di sekolah serta tidak adanya psikolog yang bisa menjelaskan pada para siswa bahwa permainan tersebut bisa menyebabkan kehamilan dan merusak masa depannya.

Remaja yang hamil pada usia dini sangat rentan terkena berbagai risiko kesehatan, baik yang bisa mempengaruhi janin yang dikandung atau bagi remaja itu sendiri.

Seperti dikutip dari WebMD, ada beberapa risiko yang bisa timbul dari kehamilan di usia dini, yaitu:

Kurangnya perawatan selma hamil dan sebelum melahirkan
Gadis remaja yang hamil terutama jika tidak mendapatkan dukungan dari keluarganya sangat berisiko mengalami kekurangan dalam hal perawatan selama hamil dan sebelum melahirkan. Padahal perawatan ini sangat penting terutama di bulan-bulan awal kehamilan. Perawatan ini berguna untuk memantau kondisi medis ibu dan bayi serta pertumbuhannya, sehingga jika ada komplikasi bisa tertangani dengan cepat.

Tekanan darah tinggi
Remaja yang hamil memiliki risiko mengalami tekanan darah tinggi atau disebut dengan pregnancy-induced hypertension, dibandingkan dengan perempuan yang hamil diusia matang. Kondisi ini memicu terjadinya preeclampsia, yaitu kondisi medis berbahaya yang menggabungkan tekanan darah tinggi dengan kelebihan protein dalam urin, pembengkakan tangan dan wajah ibu serta kerusakan organ.

Kelahiran prematur
Kehamilan yang normal berlangsung selama 38-40 minggu, sehingga jika lahir sebelum usia tersebut disebut dengan kelahiran prematur. Jika ibu yang hamil tidak mendapatkan perawatan yang cukup atau mengalami kondisi tertentu, bisa memicu kelahiran prematur yang berisiko pada bayinya seperti gangguan pernapasan, sistem pencernaannya belum sempurna atau gangguan organ lainnya.

Berat badan bayi lahir rendah
Jika kelahiran terjadi secara prematur atau tidak mendapatkan gizi yang cukup selama hamil, ada kemungkinan bayi yang lahir memiliki berat badan yang rendah. Bayi yang memiliki berat badan rendah biasanya sekitar 1.500-2.500 gram, sedangkan jika di bawah 1.500 gram maka tergolong berat badan sangat rendah. Hal ini bisa menimbulkan berbagai komplikasi yang dapat membahayakan sang bayi.

Risiko tertular penyakit menular seksual (PMS)
Remaja yang melakukan hubungan seks memiliki risiko tertular penyakit seksual seperti chlamydia dan HIV. Hal ini sangat penting untuk diwaspadai karena PMS bisa menyebabkan gangguan pada serviks (mulut rahim) atau menginfeksi rahim dan janin yang sedang dikandung.

Depresi pasca melahirkan (postpartum depression)
Kehamilan yang terjadi pada saat remaja berisiko tinggi mengalami depresi pasca melahirkan. Para gadis ini akan merasa down dan sedih setelah melahirkan bayinya. Depresi ini bisa mengganggu perawatan bayi yang baru lahir dan juga perkembangan remaja tersebut. Karena itu remaja harus berbicara secara terbuka dengan dokter atau orang lain yang dipercayainya.

Timbul perasaan sendiri dan terasing
Remaja yang hamil cenderung akan memiliki pikiran takut, terisolasi atau merasa sendiri. Kondisi ini akan mempengaruhi perkembangan jiwanya dan juga janin yang ada di dalam kandungannya. Karena itu memiliki minimal satu orang yang bisa dipercaya dapat memberikan dukungan emosional yang dibutuhkan agar ia selalu sehat selama kehamilannya.

detikhealth.com

0 on: "Gila..! Seks dianggap permainan..."